Salamisms

الرسائل النصية الطبيعية

Gejala dan Tanda Kecanduan Internet

Gejala dan Tanda Kecanduan Internet

Gejala dan Tanda Kecanduan Internet – dari survei mengenai Growing Up Online – Connected Kids yang dilakukan oleh Kaspersky Lab bersama icon Kids&youth menunjukkan bahwa remaja lelaki dan perempuan berusia 8 antara16 tahun berperilaku sangat berbeda di Internet. Artinya diperlukan pendekatan yang berbeda pula untuk menjaga mereka agar tetap aman.

Remaja perempuan lebih sering gemar menggunakan smartphone, berbeda dengan remaja lelaki yang cenderung memilih bermain komputer dan game konsol. Remaja lelaki pada umumnya lebih mungkin mengalami kecanduan game komputer atau laptop, terlihat dari tingginya aktivitas online mereka sehari-hari. http://nahjbayarea.com/

Gejala dan Tanda Kecanduan Internet

Sementara disisi lain, remaja perempuan senang berkomunikasi lewat jejaring sosial ataupun instant messengers. Ketika membicarakan metode komunikasi, remaja perempuan lebih sering melakukan panggilan dan mengirim pesan, fakta tersebut tidak mengherankan mengingat kecintaan mereka terhadap smartphone.

Hal ini mungkin saja disebabkan oleh cara perempuan dalam bersosialisasi. Perempuan cenderung memilih anggota keluarga atau teman-teman terdekat sebagai sumber informasi, sedangkan lelaki lebih mengandalkan internet untuk mencari berita.

Remaja lelaki juga lebih mungkin untuk berpikir bahwa mereka tahu bagaimana menggunakan internet dan bagaimana melindungi diri mereka sendiri secara online dibanding perempuan.

Pada saat yang sama, menurut survei, remaja lelaki kurang terlindungi di Internet dibanding perempuan. Mereka membagikan banyak informasi pribadi di situs jejaring sosial dan berpura-pura berusia lebih tua dari yang sebenarnya.

Mereka juga mencoba untuk melepaskan fitur parental controls terhadap perangkat mereka dan menyembunyikan informasi mengenai aktivitas online. Remaja lelaki dibandingkan perempuan lebih mungkin mengakses konten yang tidak pantas untuk remaja seusianya.

Adanya smartphone dan internet memang sangat memudahkan kehidupan sehari-hari. Namun, penggunaannya pun perlu adanya batasan. Sebab, jika tidak, hal ini justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Selain pekerjaannya terganggu, seseorang yang kecanduan internet bisa saja lupa makan karena asyik bermain game atau melihat media sosial.

Dilansir dari medicaldaily, kecanduan internet dikenal sebagai problematic internet use (PIU), compulsive internet use (CIU) atau iDisorder, kondisi ini bisa mengubah pusat kesenangan otak.

iDisorder telah memengaruhi sekitar 38 persen dari 0,3 persen penduduk di seluruh dunia. Menurut beberapa penelitian, kecanduan internet menyerupai ketergantungan narkoba atau alkohol.

Kecanduan internet terjadi karena adanya pengalaman yang menyenangkan sehingga merangsang produksi dopamin. Ketergantungan ini lantas menumpuk karena keinginan seseorang mencapai respons yang menyenangkan.

Akan tetapi, hanya memeriksa email setiap hari untuk pekerjaan bukan termasuk gangguan. Sebab, gangguan kecanduan internet biasanya telah berdampak pada hubungan pribadi, kehidupan sekolah, dan pekerjaan.

Berikut beberapa gejala kecanduan internet secara emosional yang perlu anda ketahui:

1. Kecemasan, ketakutan, dan agitasi

2. Ketidakjujuran

3. Perasaan kesepian dan depresi

4. Euforia saat sedang menggunakan komputer

5. Perasaan bersalah kepada diri sendiri

6. Terisolasi

7. Perubahan suasana hati yang tidak stabil

Selain secara psikologis, kecanduan internet juga bisa dilihat dari fisik. Berikut gejalanya.

1. Sakit pada punggung

2. Sakit pada kepala

3. Insomnia

4. Sakit pada leher

5. Nutrisi buruk penurunan berat badan atau penambahan berat badan

6. Kebersihan pada pribadi menjadi buruk

7. Masalah pada mata

Kecanduan internet telah diakui oleh Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders sebagai penyakit yang membutuhkan penelitian lebih lanjut. Namun, alat standar untuk mendiagnosis gangguan tersebut belum ditemukan.

Mengobati gangguan ini bisa dengan beberapa cara. Pertama, orang-orang perlu menyadari bahwa penggunaan internet secara berlebihan merupakan masalah. Lalu, saat penggunaan internet telah memengaruhi hubungan sosial dan kegiatan sehari-hari, maka sudah saatnya mencari bantuan dari ahli.

Perawatan psikologis, seperti terapi individu, kelompok, atau keluarga, modifikasi pelaku, terapi seni, terapi rekreasi, Dialectical Behavioral Therapy (DBT), Cognitive Behavioral Therapy dan Equine Therapy dapat mengatasi gangguan kecanduan internet.